Yohooww...
Bermula dari tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus kemarin, kita rombongan Soekardanoe dari Bandung-Jakarta-Surabaya bertolak ke Bali! Ada apa gerangan di sana?? Yakk, untuk mendatangi syukuran pernikahannya Mbak Anita & Mas Stuart (agak aneh juga kalo manggil-nya "Mas" ya, hehehe).
Untuk cerita road trip Bandung-Surabaya-Bali, itu satu cerita lagi. Maka marilah kita menunggu rombongan Bandung untuk menuturkan ceritanya. Ayooo!! Ceritakan, pasti seru! Hehehe...
Sekarang marilah kita memulai cerita saat semua sudah sampai di Bali.
Jadi, beginilah ceritanya...
Rombongan Jakarta, Ayu-Ajeng-Dimas berangkat pukul 06:45 WIB dari Jakarta. Dan dijemput pukul 10:30 WIT di Bandara Ngurah Rai, Bali, oleh Pakde Benny, Bude Annie, Mas Benito, dan rombongan Bandung yang sudah tiba sehari sebelumnya (Oom Harry, Tante Ida, Maya, Tya). Oia sama Mas Sebastian juga, yang ternyata juga mau menjemput istrinya, Mbak Natassya, sepupunya Mas Benito & Mbak Anita.
(1) Tanjung Benoa
Berhubung baru bisa check-in ke hotel setelah pukul 12:00 WIT, maka kita langsung ke... Tanjung Benoa!! Yihaaa! :D Tanjung Benoa ini terkenal dengan watersport-nya. Yang kita coba : Banana Boat, Flying Fish, dan Parasailing. Oknum-oknum yang "menghindari air" --alias ngga bisa berenang-- tentunya memilih Parasailing, hehehe.
Beginilah komentar mengenai wahana-wahana tersebut :
Banana Boat :
"Aahh, boat-nya tadi ngga dibalik-balik! Ngga seru! Ngga basah!"
Memang semua yang naek banana boat udah nyiapin diri untuk basah-basahan, namun sayang sungguh sayang, boat-nya gak dijungkirin.
Flying Fish :
"Pergelanganku... Huhuhu..."
Di sini memang sempat terjadi tragedi berdarah antara Tya-Bully dengan mas-mas "pengayuh" Flying Fish. Akibat ingin menyeimbangkan antara berat Maya dan Tya, si trainer sempet terjerembab jatuh ke Tya. Si trainernya bibirnya berdarah, Tya-nya pergelangan tangannya terkilir. Tapi tenaaang.. semua dapat teratasi dengan baik oleh dokter kita, pakde Benny :D
Team flying fish kedua, beranggotakan oom Harry dan mas Benito. Muka-mukanya sih pada cool, tapi dalam hati siapa tau?? Terbukti, waktu melayang, mereka tak segan-segan berteriak bagaikan menaiki wahana di dunia fantasi :D
Parasailing :
"Kiky, I love youuu!!"
"Seru! ...tapi kurang lama."
"Mas-mas nya picky!"
Kenapa disebut picky? Awal mulanya begini.. Waktu mau nyobain parasailing ini, Ajeng yang paling semangad mau cepet-cepet nyoba, sementara Ayu langsung deh tangan dingin dan deg-degan. Takuuuuut. Dan sepertinya trainer menangkap kekhawatiran itu di wajah Ayu. Ajeng yang udah semangad duluan dan ngacung aku-aku-aku, ditolak mentah-mentah oleh si trainer. Dia menunjuk ke… Ayu! HUWAAA!
Begitu Ayu turun, trainer kembali memilih mangsa. Ajeng lagi-lagi dengan semangat membara ngacung aku-aku-aku. Ditolak mentah-mentah (lagi), dan trainer menunjuk Dimas! Setelah 2 kali penolakan, Maya yang menyaksikan segalanya menyimpulkan kalo si trainer itu picky, hahahaha! :D Trainer yang aneh.
Tapi, secara keseluruhan sih, nyobain watersport di sini SERU! :D
(2) Restoran Ulam, Nusa Dua
Laperrr! Akhirnya kita makan di Ulam. Makan nasi ayam bakar, nasi ikan bakar, nasi bebek goreng. Wooaaahh, yang paling juara adalah nasi bebek goreng!!! :D Wuenyaks dan empuks! Tobh markotob!
(3) GWK - Garuda Wisnu Kencana
"Who is he?", "Why did Bali called Hindu Island?", "Why is it unfinished?"
Yakk... ada kemungkinan turis-turis kita bertanya seperti itu tentang GWK. Umm... sebenernya itu pertanyaan Sebastian, hehehe...
(4) Uluwati Uluwatu
Nontonin kera-kera kecil nan bandel. Masuknya dikasi selendang, terus diperingatkan kacamata, topi dll, musti disimpan dalam tas karena suka disamber sama monyet-monyet itu. Disiapkan buah sawo untuk dikasiin ke monyet, dengan tanpa bersalah dimakanin sama kita-kita dooooong... ;p
(5) Krishna Gift Shop
Belanja.. Belanja.. Belanjaaa. Yak, pada kalap liat-liat souvenir untuk oleh-oleh. Dari kaos, sendal, peralatan makan, selendang, cemilan-cemilan.. Semuanya dengan cepat masuk ke dalam keranjang. Hihihi. Gak sempet foto-foto, kalaaaaap!!
(6) Unagi Gift Shop
Belanjaaa lagiii. Sebenernya sih bude yang belanja. Kitanya cuman liat-liat. Soalnya agak-agak ribet, untuk tau harganya kita musti nanya-nanya mulu sama mbak-mbaknya. Udah gitu, musti diitungin dulu pakek kalkulator. Lama. Barang-barangnya sih bagus-bagus, tapi harganya juga bagus, hehehe. (Aku di sini baru tau, mangkok yang motifnya ulir-ulir itu ternyata terbuat dari potongan-potongan kayumanis dan wangiii! I looove cinnamon! --Ayu)
(7) Ramayana Resort & Spa
Setelah menaruh barang-barang, istirahat sejenak & bersih-bersih, kita langsung menuju salah satu restoran dekat hotel. (I warn you! Soto Betawinya lama! Tapi enak sih... Habis tuntas dalam 15 menit. Entah karena aku udah laper atau gimana. -- Ajeng)
Yah.. eniwei.. setelah makan malam di restoran itu & ngemil-ngemil es krim di kedai sebelah, Bude memiliki ide cemerlang untuk kembali ke hotel dengan jalur yang berbeda.
Maksudnya : kalo harusnya kita lewat kiri, sekarang kita bakal lewat kanan. Dengan modal PeDe jaya, Maya & Ajeng berinisiatif untuk menjadi pemandu jalan. Dan dapat ditebak, mereka sempat "menyasarkan" para pengikutnyah!
"Salah kalian sihhh..."
"Idihh, bukan salah KITA... Salah JALAN kok..."
"Hmm.. Sebenernya yang salah tu kita, kok bisa-bisanya percaya ma mereka."
Huahahahhaa!!! XD
...bersambung...